Parlemen daerah sebuah
kota di Swedia baru-baru ini meresmikan aturan baru yang melarang karyawan di
sekolah dan lembaga pemerintahan lainnya untuk berdoa di jam kerja.
Aturan ini
diberlakukan di kota Bromolla, sebuah kota pesisir di selatan Swedia, demikian
berita yang dirilis oleh Kristianstadsbladet. Dewan kota atau parlemen daerah
itu dikuasai oleh kelompok politik konservatif, Partai Demokrat Swedia.
“Dalam aturan, kami
harus menghentikan semua yang bisa diartikan sebagai kamu bisa mengambil waktu
istirahat untuk berdoa selama jam kerja,” demikian pernyataan Ketua Dewan Eric
Berntsson, yang juga adalah pemimpin cabang partai Demokrat Swedia.
“Baik kami dari
kelompok Moderat dan Kristen Demokrat berpikir bahwa aturan harus lebih tepat.”
Menurut Berntsson,
aturan ini sama seperti larangan bagi karyawan merokok saat jam kerja. Selain
itu, larangan ini berlaku untuk semua agama, tidak hanya bagi orang Kristen
saja. Namun larangan ini tidak berlaku jika karyawan melakukannya saat jam
istirahat resmi.
Walau demikian aturan
ini ditakutkan melanggar kebebasan beragama para karyawan, karena untuk
beberapa agama, berdoa adalah bagian dari kehidupan sehari-hari penganutnya,
contohnya adalah umat Muslim yang sholat 5 kali sehari, bahkan di hari kerja.
Tetapi dewan berargumen
bahwa aturan ini juga bagian dari melindungi kebebasan beragama, salah satunya adalah melindungi seseorang dari ekspresi keagamaan di ruang publik.
Menurut Laurence
Wilkinson pengacara sebuah organisasi Kristen berbasis di London, Alliance
Defending Freedom International, menyatakan bahwa aturan ini bisa dianggap
sebagai “diskriminasi tidak langsung.”
Bagi beberapa agama,
seperti Kristen, mereka bisa berdoa tanpa diketahui oleh orang lain, seperti
berdoa dalam hati atau tanpa suara, namun bagi orang Muslim mereka harus
melakukan sholat. Hal inilah yang disebut dengan”diskriminasi tidak langsung” oleh
Wilkinson.
Negara Swedia sendiri adalah sebuah negara monarki konstitusional dan demokrasi parlementer. Sedangkan bicara agama, Swedia adalah negara yang sangat tidak religius. Walau 69% penduduknya mengaku sebagai orang Kristen, namun hanya 18% yang percaya keberadaan Tuhan dan hanya 5% yang rutin ibadah minggu. Sedangkan jumlah orang yang tidak beragama mencapai 28,8% dari populasi penduduk.
Baca juga :
Bom Meledak, Gereja Ortodoks Swedia Ini Dua Kali Jadi Target Serangan Teroris
Puji Tuhan! Wanita Iran Ini Berhasil Bawa Ribuan Orang Swedia Kepada Yesus